Jumat, 16 Maret 2012

BIOLOGI DALAM AL-QUR’AN


Guna memperkuat dan meyakinkan kita semua bahwa walaupun IPTEK (biologi) dengan wahyu (Al-Qur’an dan Hadiis) adalah dua entitas yang berbeda akan tetapi dalam kehidupan  keduanya berjalan pada satu jalur yang saling berkaitan  dantidak dapat dipisahkan  satu sama lainnya. (Integrasi dan Interkoneksi)
 


BIOLOGI DALAM AL-QUR’AN


TEORI TENTANG BUMI
AL-AMBIYA’AYAT 30
 “ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui  bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada beriman?”

Dari ayat ini dapatlah kita ketahui, yang pertama bahwa sebenarnya pada awalnya antara langit dan bumi adalah menyatu dan kemudian dipisahkan. Berarti dapat kita simpulkan  bahwa dahulu tidak tercipta  sesuatu apapun di antariksa selain bumi maka dapat diartikan yang dimaksud dengan ard dalam Al-Qur’an mungkin bukan kami yang sekarang, melainkan sebuah benda besar. Allah adalah zat yang Maha Kuasa, namun pada umumnya Allah tidak menjadikan sesuatu tanpa sebab, termasuk dalam memisahkan antara ard dan sama’. Oleh karena itu mungkin teori para ahli  tentang kosmos, seperti teori big bag, atau teori ledakan  dapat dibenarkan secara  rasional (Wallahu’alam).
Kedua, Allah menciptakan segala sesuatu yang hidup dlam alam’. Alam’ disini mungkin lebih tepat  bila diartikan cairan ataularutan . marilah kita ingat kembali seorang ilmuwan yang mmeneliti dan membuat percobaan pada tahun 1953, dialah MILITER. Yang menyatakan bahwa bahan dasar dari makhluk hidup adalah sop purba, lalu apakah sop purba itu? Pada awalnya bumi adalah kata akan metana, amoniak hydrogen  dan air. Dengan bantuan kulat dan suhu yang cukup, maka dapat terbentuk senyawa-senyawa organic seperti asam amino purin, primidin, gularibosa, asam nukleat maupun  nukleusida,  seperti ATP. Kita tahu bahwa semua itu adalah senyawa-senyawa dasar dari makhluk hidup, dan inilah sop purba itu. Jadi mungkin cairan inilah yang dimaksud dengan alam’ dalam Al-Qur’an.


RANTAI MAKANAN
AL-ANBIYA’AYAT 8


Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal”.

Dari ayat ini dapat kita ambil  sebuah makna  bahwa Allah tidak menjadikan tubuh-tubuh (sesuatu yang hidup) tidak memakan makanan. Oleh karena setiap makhluk hidup dijadikan sebagai makhluk yang butuh pada makanan inilah, timbul adanya istilah  rantai makanan dalam ilmu  biologi. Yang mana semuanya itu berjalan selaras untuk melangsungkan kehidupan dunia. Misalkan bagaimana seandainya tidak ada mikrobia yang memakan dan membusukkan bagai dan kotoran, bagai mana populasi tiikus  seandanya tidak ada ular dan kucing, serta lain sebagainya.


SELEKSI ALAM
AL-ANBIYA’AYAT 35

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada kamilah kami dikembalikan.

Ayat inilah yang menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalami kepunahan. Kepunahan-kepunahan ini disebabkan berbagai macam aspek kehidupan. Oleh karena Allah tidak menjadikan sesuatu  pada umumnya melainkan karena sebab lain, hal inilah yang menimbulkan suatu pergantian makhluk hidup, bagi mereka yang mungkin dianggap  tidak sesuai lagi dengan kehidupan manusia oleh Allah sedikit demi sedikit dihilangkan atau dipunahkan. Seperti hewan pada jaman purba yang ukurannya besar, misalnya dinosaurus  dan sebagainya pada waktu dulu mungkin sesuai  dengan manusia, karena manusia pada waktu itu ukurannya besar. Namun pada saat sekarang semuanya telah punah. Dan inilah dalam biologi  disebut dengan  seleksi alam.

PENCIPTAAN MANUSIA
AL-HAJAYAT

 “Hai manisia, jika kamu diam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah )
sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kembali  dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui  lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan  yang indah.

Dalam ayat ini mengandung dua hal, pertama adalah proses kejadian manusia, dalam ayat ini diterangkan bahwa manusia dijadikan dari tanah kemudian setetes mani. Dari sini marilah kita bahas  kenapa manusia diciptakan dari tanah, padahal kita tahu bahwa manusia tercetak dari air seperma (mani), seperma adalah cairan yang keluar dari alat reproduksi manusia. Yang mana di dalam cairan itu mengandung benang-benang kromatin yang memendek dan menebal menjadi kromosom, yang membawa sifat-sifat induknya seperma ini menghasilkan tubuh dari makanan manusia  semua berasal dari tumbuhan hidup dari sari-sari tanah. Inilah kenapa manusia katakana berasala dari sari tanah atau dari tanah.
Kemudian setelah seperma menyatu dengan ovum, terbentuklah janin dalam rahim, yang mana awalnya mani kemudian menjadi segumpal  darah, kemudian segumpal daging disebabkan karena adanya mutasi gen atau salah susunan rantai NA, akibat pertautan gen. Kemudian setelah itu menjadi embrio, kemudian sampai sempurna dalam rahim  hingga waktu yang ditentukan (lazimnya 9 bulan), itu lahirlah manusia dalam wujud yang kecil atau bayi, kemudian dewasa, dan pada akhirnya mati.

HUJAN
AL-HAJAYAT 63


“apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan  air dari langit, lalu jadilah bumi itu jijau ? sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui”

Ayat ini mengandung pengertian dalam alam segala sesuatu yang hidup butuh dengan air terutama tanaman. Karena  didalam tanaman untuk menjalani hidupnya pasti memerlukan rasa sulit bagi tanaman, hewan, manusia ini.


PENCIPTAAN MANUSIA DARI TANAH
AL-MU’MINU AYAT 12-14
Dan kami sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.
“kemudian kami jadikan saripati itu air  mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”.
“kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah  itu kami jadikan segumpal  daging  itu kami jadikan  tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia mhkluk yang (berbentuk ) lain maka maha suci Allah, pencipta  yang  paling baik”

PROSES HIDROLOGI (HUJAN)
dalam ayat ini menerangkan proses kejadian manusia yang mana kurang lebihnya telah diterangkan dalam surat Al-Hajj ayat di atas.







“Dan kami turunkan air  dari langit menurut suatu ukuran ; lalu kami jadikan air itu menetap dibumi, sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”.
 “lalu dengan air itu, kami tumbuhkan untuk kami kebun-kebun kurma dan anggur; didalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu  kamu makan”.
“Dan pohon kayu keluar dari thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan”.
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, kami memberi miuman kamu dari air susu yang ada dalam perutnya dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian  daripadanya kamu makan”.

Dalam ayat ini menerangkan kepada kita tentang adanya cyclus hirologi dana terdapatnya berbagai keanekaragaman hayati. 
Kemudian dengan adanya air hujan yang menyirami bumi, tumbuhan akan kembali hijau dan terlihat segar, karena kebutuhan mereka terpenuhi. Bagi tumbuhan, air adalah sumber kehidupannya. Pada saat musim hujan itulah mereka memasak makanan yang sebbanyak banyaknya, kemudian kelebiahannya mereka simpan dalam  bentuk buah. Sebagai mana manusia tumbuhan ingin agar jenisnya  tidak punah, dengan cara mencetak biji dalam buah, yang nantinya akan meneruskan memperbanyak jenis induknya. Dan dari buah-buah para manusia dapat memakannya dan sebagian besar manusia  dapat memakannya dan sebagian besar manusia menjualnya. Dan itulah kuasa Allah menjadikan segalanya untuk manusia mnamun kebanyakan dari kita tidak bersyukur.
Allah juga menciptakan dari pohon-pohon menjadi sumber minyak yang nantinya akan dimakan manusia. Dan oleh juga menciptakan dari binatang-binatang pemakan rumput bagai sumber air susu, yang mana sekarang manusia berusaha bagaimana membuat susu dari rumput-rumput itu. Dari sinilah sebenarnya banyak plajaran (ilmu pengetahuan) bagi manusia yang mau berfikir.
PEMBUATAN PERAHU DAN MEMPELAJARI KEKAYAAN LAUT
Al-MU”MIN UN AYAT 27
 “Lalu kami wahyukan kepadanya “Buatlah bahtera dibawah penilikan  dan petunjuk kami maka apabila  perintah kami datang dan tannur telah memancarkan air maka masuklah  kedalam bahtera  itu sepasang dari tiap-tiap  (jenis), dan juga  keluargamu, kecuali orang  yang telah lebih dahulu di tetapkan (akan ditimpa azab) diantara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim.”
Dari cerita Nabi Nuh tersebut dapatlah  kita ambil sebuah pelajaran yang sangat penting bagi peradaban manusia. Karena kisah itulah manusia  dapat menciptakan  sebuah alat untuk menyeberangi, dan menggali  kekayaan laut. Dan dalam ayat ini juga mengajarkan kepada kita agar selalu melindungi dan mencintai fauna.

MAKANAN YANG BAIK
AN-NUR AYAT

“Hai rosul-rosul makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah  amal yang saleh. Sesungguhnya aku maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Ayat ini mengandung arti yang sangat baik untuk kesehatan manusia karena awal dari kesehatan  adalah menjaga kebersihan dan makan yang baik (bergizi).

KLASIFIKASI
AN-NUR AYAT 45
 “ Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan diatas perutnya  dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya sesungguhnya  Allah maha kuasa atas sesuatu “

Dari ayat ini menjelaskan kepada kita  tentang adanya pengelompokan mahluk hidup, yang hal ini dalam biologi disebut klasifikas.

Dan masih Banyak lagi ayat-ayat Alqur'an yang menjelaskan tentang Biologi. Subhanallah.... Maha Suci Allah Dengan Segala Firmannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar