Guna memperkuat dan meyakinkan kita semua bahwa walaupun IPTEK (biologi) dengan wahyu (Al-Qur’an dan Hadiis) adalah dua entitas yang berbeda akan tetapi dalam kehidupan keduanya berjalan pada satu jalur yang saling berkaitan dantidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. (Integrasi dan Interkoneksi)
BIOLOGI DALAM AL-QUR’AN
TEORI TENTANG BUMI
AL-AMBIYA’AYAT 30
“ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada beriman?”
Dari ayat ini
dapatlah kita ketahui, yang pertama bahwa sebenarnya pada awalnya antara langit
dan bumi adalah menyatu dan kemudian dipisahkan. Berarti dapat kita
simpulkan bahwa dahulu tidak
tercipta sesuatu apapun di antariksa
selain bumi maka dapat diartikan yang dimaksud dengan ard dalam Al-Qur’an
mungkin bukan kami yang sekarang, melainkan sebuah benda besar. Allah adalah
zat yang Maha Kuasa, namun pada umumnya Allah tidak menjadikan sesuatu tanpa
sebab, termasuk dalam memisahkan antara ard dan sama’. Oleh karena itu mungkin
teori para ahli tentang kosmos, seperti
teori big bag, atau teori ledakan dapat
dibenarkan secara rasional
(Wallahu’alam).
Kedua, Allah
menciptakan segala sesuatu yang hidup dlam alam’. Alam’ disini mungkin lebih
tepat bila diartikan cairan ataularutan
. marilah kita ingat kembali seorang ilmuwan yang mmeneliti dan membuat
percobaan pada tahun 1953, dialah MILITER. Yang menyatakan bahwa bahan
dasar dari makhluk hidup adalah sop purba, lalu apakah sop purba itu? Pada
awalnya bumi adalah kata akan metana, amoniak hydrogen dan air. Dengan bantuan kulat dan suhu yang
cukup, maka dapat terbentuk senyawa-senyawa organic seperti asam amino purin,
primidin, gularibosa, asam nukleat maupun
nukleusida, seperti ATP. Kita
tahu bahwa semua itu adalah senyawa-senyawa dasar dari makhluk hidup, dan
inilah sop purba itu. Jadi mungkin cairan inilah yang dimaksud dengan alam’
dalam Al-Qur’an.
RANTAI MAKANAN
AL-ANBIYA’AYAT 8
Dan tidaklah
kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula)
mereka itu orang-orang yang kekal”.
Dari ayat ini
dapat kita ambil sebuah makna bahwa Allah tidak menjadikan tubuh-tubuh
(sesuatu yang hidup) tidak memakan makanan. Oleh karena setiap makhluk hidup
dijadikan sebagai makhluk yang butuh pada makanan inilah, timbul adanya
istilah rantai makanan dalam ilmu biologi. Yang mana semuanya itu berjalan
selaras untuk melangsungkan kehidupan dunia. Misalkan bagaimana seandainya
tidak ada mikrobia yang memakan dan membusukkan bagai dan kotoran, bagai mana
populasi tiikus seandanya tidak ada ular
dan kucing, serta lain sebagainya.
SELEKSI ALAM
AL-ANBIYA’AYAT 35
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya
kepada kamilah kami dikembalikan.
Ayat inilah
yang menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalami
kepunahan. Kepunahan-kepunahan ini disebabkan berbagai macam aspek kehidupan.
Oleh karena Allah tidak menjadikan sesuatu
pada umumnya melainkan karena sebab lain, hal inilah yang menimbulkan
suatu pergantian makhluk hidup, bagi mereka yang mungkin dianggap tidak sesuai lagi dengan kehidupan manusia
oleh Allah sedikit demi sedikit dihilangkan atau dipunahkan. Seperti hewan pada
jaman purba yang ukurannya besar, misalnya dinosaurus dan sebagainya pada waktu dulu mungkin sesuai dengan manusia, karena manusia pada waktu itu
ukurannya besar. Namun pada saat sekarang semuanya telah punah. Dan inilah
dalam biologi disebut dengan seleksi alam.
PENCIPTAAN MANUSIA
AL-HAJAYAT
“Hai manisia, jika kamu diam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah )
sesungguhnya
kami telah menjadikan kamu dari tanah, kembali
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada
kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Dalam ayat ini
mengandung dua hal, pertama adalah proses kejadian manusia, dalam ayat ini
diterangkan bahwa manusia dijadikan dari tanah kemudian setetes mani. Dari sini
marilah kita bahas kenapa manusia
diciptakan dari tanah, padahal kita tahu bahwa manusia tercetak dari air
seperma (mani), seperma adalah cairan yang keluar dari alat reproduksi manusia.
Yang mana di dalam cairan itu mengandung benang-benang kromatin yang memendek
dan menebal menjadi kromosom, yang membawa sifat-sifat induknya seperma ini
menghasilkan tubuh dari makanan manusia
semua berasal dari tumbuhan hidup dari sari-sari tanah. Inilah kenapa
manusia katakana berasala dari sari tanah atau dari tanah.
Kemudian
setelah seperma menyatu dengan ovum, terbentuklah janin dalam rahim, yang mana
awalnya mani kemudian menjadi segumpal
darah, kemudian segumpal daging disebabkan karena adanya mutasi gen atau
salah susunan rantai NA, akibat pertautan gen. Kemudian setelah itu menjadi
embrio, kemudian sampai sempurna dalam rahim
hingga waktu yang ditentukan (lazimnya 9 bulan), itu lahirlah manusia
dalam wujud yang kecil atau bayi, kemudian dewasa, dan pada akhirnya mati.
HUJAN
AL-HAJAYAT 63
“apakah kamu
tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan
air dari langit, lalu jadilah bumi itu jijau ? sesungguhnya Allah maha
halus lagi maha mengetahui”
Ayat ini
mengandung pengertian dalam alam segala sesuatu yang hidup butuh dengan air
terutama tanaman. Karena didalam tanaman
untuk menjalani hidupnya pasti memerlukan rasa sulit bagi tanaman, hewan,
manusia ini.
PENCIPTAAN MANUSIA DARI TANAH
AL-MU’MINU AYAT 12-14
Dan kami
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah”.
“kemudian kami
jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”.
“kemudian air
mani itu kami jadikan segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia mhkluk yang (berbentuk ) lain
maka maha suci Allah, pencipta yang paling baik”
PROSES HIDROLOGI (HUJAN)
dalam ayat ini
menerangkan proses kejadian manusia yang mana kurang lebihnya telah diterangkan
dalam surat
Al-Hajj ayat di atas.
“Dan kami
turunkan air dari langit menurut suatu
ukuran ; lalu kami jadikan air itu menetap dibumi, sesungguhnya kami
benar-benar berkuasa menghilangkannya”.
“lalu dengan air itu, kami tumbuhkan untuk
kami kebun-kebun kurma dan anggur; didalam kebun-kebun itu kamu peroleh
buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan”.
“Dan pohon
kayu keluar dari thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak dan pemakan
makanan bagi orang-orang yang makan”.
“Dan
sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang
penting bagi kamu, kami memberi miuman kamu dari air susu yang ada dalam
perutnya dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kamu, dan sebagian
daripadanya kamu makan”.
Dalam ayat ini
menerangkan kepada kita tentang adanya cyclus hirologi dana terdapatnya
berbagai keanekaragaman hayati.
Kemudian
dengan adanya air hujan yang menyirami bumi, tumbuhan akan kembali hijau dan
terlihat segar, karena kebutuhan mereka terpenuhi. Bagi tumbuhan, air adalah
sumber kehidupannya. Pada saat musim hujan itulah mereka memasak makanan yang
sebbanyak banyaknya, kemudian kelebiahannya mereka simpan dalam bentuk buah. Sebagai mana manusia tumbuhan
ingin agar jenisnya tidak punah, dengan
cara mencetak biji dalam buah, yang nantinya akan meneruskan memperbanyak jenis
induknya. Dan dari buah-buah para manusia dapat memakannya dan sebagian besar
manusia dapat memakannya dan sebagian
besar manusia menjualnya. Dan itulah kuasa Allah menjadikan segalanya untuk
manusia mnamun kebanyakan dari kita tidak bersyukur.
Allah juga
menciptakan dari pohon-pohon menjadi sumber minyak yang nantinya akan dimakan
manusia. Dan oleh juga menciptakan dari binatang-binatang pemakan rumput bagai
sumber air susu, yang mana sekarang manusia berusaha bagaimana membuat susu
dari rumput-rumput itu. Dari sinilah sebenarnya banyak plajaran (ilmu
pengetahuan) bagi manusia yang mau berfikir.
PEMBUATAN PERAHU DAN MEMPELAJARI KEKAYAAN LAUT
Al-MU”MIN UN AYAT 27
“Lalu kami wahyukan kepadanya “Buatlah bahtera
dibawah penilikan dan petunjuk kami maka
apabila perintah kami datang dan tannur
telah memancarkan air maka masuklah
kedalam bahtera itu sepasang dari
tiap-tiap (jenis), dan juga keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu di tetapkan (akan
ditimpa azab) diantara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang
orang-orang yang zalim.”
Dari cerita
Nabi Nuh tersebut dapatlah kita ambil
sebuah pelajaran yang sangat penting bagi peradaban manusia. Karena kisah
itulah manusia dapat menciptakan sebuah alat untuk menyeberangi, dan
menggali kekayaan laut. Dan dalam ayat
ini juga mengajarkan kepada kita agar selalu melindungi dan mencintai fauna.
MAKANAN YANG BAIK
AN-NUR AYAT
“Hai
rosul-rosul makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya aku maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Ayat ini
mengandung arti yang sangat baik untuk kesehatan manusia karena awal dari
kesehatan adalah menjaga kebersihan dan
makan yang baik (bergizi).
KLASIFIKASI
AN-NUR AYAT 45
“ Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari
air maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya sesungguhnya Allah maha
kuasa atas sesuatu “
Dari ayat ini
menjelaskan kepada kita tentang adanya
pengelompokan mahluk hidup, yang hal ini dalam biologi disebut klasifikas.
Dan masih Banyak lagi ayat-ayat Alqur'an yang menjelaskan tentang Biologi. Subhanallah.... Maha Suci Allah Dengan Segala Firmannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar